Rabu, 15 Desember 2010

its about you

Awal tahun 2008 pertama kali aku diperkenalkan dengan Kpop oleh salah satu temanku.
Awalnya dia memperkenalkanku dengan boyband lain yang beranggotakan 5 orang,
dengan cepat aku jatuh hati pada salah satu personilnya yang cute menurutku.


Sekitar 3 bulan aku terus memujanya,
sampai suatu hari aku mulai mengenal keberadaan boyband  tempatnya bernaung yang beranggotakan 13 orang.
Aku memang tak mengenal boybandnya dari pertama debutnya yang beranggotakan 12 orang.
Aku juga dapat dikatakan sangat terlambat untuk mengetahui keberadaan boybandnya.
Jujur aku masih awam tentang negaranya. Nama-nama mereka pun sulit aku hapal, jangankan nama mereka, wajah mereka pun terlihat kembar dimataku.


Tapi saat aku melihat mv.nya  aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
Matanya begitu meluluhkan hatiku. Dalam mv album keduanya itu dia tampil dengan mengucek-ngucek matanya di tempat gym dengan memakai kaos hitam yang bertuliskan angka 27.
Yah aku terpikat oleh matanya,
sampai-sampai aku langsung menempatkan cowok kelahiran 4 april 1986 itu di urutan pertama di hatiku mengalahkan kenyataan yang ada mengalahkan logika ku sendiri.

Aku terus saja jatuh cinta padanya untuk kesekian kalinya dan sedikit tak menghiraukan lagi boyband yang pertama kukenal.
Aku langsung memposisikan diriku sebagai salah satu anggota dalam fanbasenya. Segala info tentang dirinya aku cari. Semua video yang menyangkut dirinya aku kumpulkan.
Berita tentang kecelakaan mobil yang pernah dia alami cukup membuatku kaget, tapi aku bersyukur Tuhan masih memberikanku kesempatan untuk mengenalnya dan mengaguminya sampai saat ini.


Tiada hari kulewatkan tanpa melihat wajahnya walaupun hanya dari layar compi dan ponselku. Dia begitu memikat hatiku. Padahal, tak pernah sedikit pun terlintas di pikiranku untuk mengagumi seseorang se-fanatic ini.
Dahulu dibenakku hanya ada tanda tanya “mengapa mereka rela berbuat konyol, menghabiskan uang mereka, dan membuang-buang waktu mereka hanya untuk idolanya itu??”, tapi kini aku mengerti akan hal itu,
apa yang mereka rasakan kini telah aku rasakan sendiri.


Saat dia menangis, rasanya ada yang menyesakkan dadaku.
Saat dia tertawa, senyumanku tak bisa aku tahan. Saat dia dipermainkan oleh hyung dan dongsaengnya di grupnya itu, rasanya jengkel melihat mereka mempermainkannya. Saat dia melakukan hal yang konyol,
aku tak sanggup menahan tawaku. Saat aku mendengar lagu dari boybandnya diputar di suatu tempat, ada rasa bangga di hatiku.
Saat dia dan teman-temannya memenangkan suatu penghargaan, ada rasa bahagia.
Saat aku melihatnya menangis karena bahagia, aku merasa terharu.


Setahun lebih aku bertahan dengan ocehan teman-temanku tentang dirinya.
Dia jeleklah, dia anehlah, dia gak secakep member lainnya lah,
aku hanya bisa ngambek dengan teman-temanku itu saat mereka mulai berargumen seperti itu. Satu argument dari temanku yang cowok tentangnya yang membuatku marah,”kenapa kamu bisa suka dengannya??? Dia itu tonggos”.
Dia tidak tonggos, sama sekali tidak.
Dia…dia sangat special.
Tapi terserahlah apa kata mereka tentangnya, aku tidak bisa menyalahi hatiku karena memilihnya. Aku juga tak mengerti mengapa aku menyukainnya, dia bukan cowok tertampan di grupnya,
dia juga bukan yang ter-cute di grupnya, dia juga bukan satu-satunya yang memiliki keahlian dance di grupnya, dia juga bukan yang memiliki suara emas di grupnya,
dia juga bukan yang ter-pintar di grupnya bahkan mungkin dia yang terbodoh di grupnya,
dia juga bukan yang termanis di grupnya, dia juga bukan yang terlucu di grupnya, tapi entah mengapa di mataku dia yang paling dan paling perfect di antara hyun dan dongsaenya di grup
itu bahkan di semua grup yang ada.


Satu hal lagi yang membuatku tambah menyukainnya,
kenyataan bahwa dia tidak suka menyentuh rokok dan alcohol, mengingat di negaranya alcohol adalah minuman yang sangat popular. Aku salut dengan pendiriannya itu.


Saat tahun lalu dia dan teman-temannya meluncurkan album ke-3nya, di tampak sangat memukai dengan dandanan barunya.
Ia memangkas rambutnya ditambah lagi dengan gerakan tangan saat lyric “let’s dance…dance…dance… let’s dence..” di lagu yang menjadi andalan pada album ke-3nya itudia tampil sangat cool.
Itu juga tidak terlepas dari posisinya sebagai lead dance di grupnya itu.


Aku tak pernah berfikir suatu saat aku akan menjadi antifans salah satu boyband ataupun girlband yang ada di negaranya, namun saat kenyataan mulai terungkap,
saat dia ternyata pernah menjalin sebuah hubungan special dengan seorang gadis yang juga merupakan lead dance dalam sebuah girlband,
aku menjadi benci dengan gadis itu dan girlband temat gadis itu menjadi lead dance walupun sebenarnya sebelum adanya kabar itu aku juga mengagumi girlband itu.
Aku iri karena ternyata akan ada cewek yang beruntung yang memikat hatinya.
Aku berusaha menghindari kenyataan, menolak semua kenyataan dan larut dalam fantasiku sendiri tentang dirinya.


Aku tau ini akan membuatku sakit hati atau bahkan menjadikanku gila, karena jangankan memlikinya taupun akrab dengannya,
memengang tangannya, menyentuh wajahnya,
ataupun melihatnya dalam jarak 10 meter pun sepertinya adalah hal yang mustahil terjadi untukku.


Namun saat ini aku tengah berusaha untuk kembali ke kenyataan, berusaha menabahkan hatiku, tidak tenggelam dalam imajinasiku,
menguatkan logika ku agar tidak kalah dengan khayalanku,
berusaha untuk menerima segala pilihannya,
berusaha untuk tidak membenci pilihannya termasuk dalam hal cinta, dan berusaha tidak larut dalam khayalan yang membutakan mataku.
Entah sampai kapan usahaku ini akan berhasil, yang jelas saat ini aku masih sangat dan sangat menginginkannya dan mencintainya.


Satu hal yang pasti, aku akan tetap menjadi fans setiamu. Menjadi ELF untuk SILVER-ku.


Sarangheo oppa, mianhe karena aku begitu terobsesi padamu.